Jumat, 25 Mei 2018

KONSERVASI ARSITEKTUR. Tugas 1 Deskripsi Objek Konservasi



Gedung Chartered Bank Of India, Australia China

Gedung Chartered Bank of India, Australia dan China merupakan gedung perbankan peninggalan Inggris. Gedung ini didirikan pada Februari tahun 1921 oleh Arsitek Eduard Gerard Hendrik Hubert Cuypers seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Gedung ini  berlokasi di Jl. Kali Besar Barat No.24, RT.7/RW.3, Roa Malaka, Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Posisinya tidak jauh dari Fatahillah Square, lebih kurang 300 meter. Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1964 mengambil alih gedung Chartered Bank. Pemikiran Neo-Kolonialisme dan Imperialisme yang dianut Presiden Soekarno menyebabkan semua perusahaan milik Inggris di Indonesia dinasionalisasikan. 
Gedung ini bergaya arsitektur Neo-Klasik Renaisans. Hal ini bisa dilihat dari pengunaan garis-garis bersih, elegan dan penampilan yang rapi. Selain itu bentuk yang simetris juga makin menegaskan gedung ini bergaya neo-klasik. Kemudian ciri arsitektur renaisan dapat dilihat dengan  kolom-kolom berciri Yunani yang tidak berdiri bebas, namun berdiri dengan penopang dibawahnya.

Rabu, 23 Mei 2018

KONSERVASI ARSITEKTUR (Prakata)


Apa itu Konservasi Arrsitektur?

Apa itu konservasi arsitektur? Pertanyaan tersebut merupakan pengantar yang tepat sebelum bagi seorang arsitek melakukan sebuah konservasi terhadap karya arsitektur (bangunan). jadi apa sebenarnya pengertian konservasi dalam arsitektur? Konservasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan intervensi fisik terhadap bahan atau elemen bangunan (bersejarah) yang ada untuk meyakinkan kesinambungan integrittas secara structural. (Udjianto Pawitro-2015)

Pengertian lain :
Konservasi merupakan upaya atau tindakan untuk mencegah kerusakan atau memperpanjang usia suatu bangunan tua atau kawasan bersejarah. Tujuann sebuah konservasi menurut Burra Charter dari ICOMOS (International Council on Monuments and Sites) yaitu sebuah kegiatan konservasi hendaknya mampu mempertahankan, memperbaiki atau memperlihatkan sebanyak mungkin jejak sejarah pada suatu objek bersjarah apakah itu bangunan atau artefak.

Menurut Danisworo 1995: ”Konservasi adalah upaya untuk melestarikan, melindungi serta memanfaatkan sumber daya suatu tempat, seperti gedung-gedung tua yang memiliki arti sejarah atau budaya, kawasan dengan kepadatan pendudukan yang ideal, cagar budaya, hutan lindung dan sebagainya.”

Apa Manfaat Konservasi?

Konservasi memiliki beberapa manfaat (Tungka, 2015) diantaranya adalah sebagai berikut :
a.      Pelestarian lingkungan lama yang akan memperkaya pengalaman visual, menyalurkan hasrat kesinambungan, memberikan tautan makna dengan masa lampau, memberikan pilihan untuk tetap tinggal dan bekerja di dalam bangunan yang merupakan bagian dari lingkungan lama.
b.      Lingkungan lama akan menawarkan suasana permanen yang menyegarkan ditengah perubahan yang sangat pesat seperti sekarang ini.
c.      Upaya-upaya untuk mempertahankan bagian kota yang dibangun dengan skala akrab jika dibandingkan dengan pembangunan baru akan menghadirkan sense of place, identitas diri dan suasana kontras
d.      Kota dan lingkungan lam merupakan asset terbesar dalam wisata internasional, sehingga perlu dilestarikan
e.      Merupakan sebuah upaya generasi muda masa kini untuk bisa melindungi dan menyampaikan warisan kepada generasi mendatang dengan memperlihatkan bukti fisik.
f.       Membuka kemungkinan untuk setiap manusia untuk memperoleh kenyamanan psikologis
g.      Membantu terpeliharanya warisan arsitekttur yang dapat menjadi catatan sejarah masa lampau yang melambangkan keabadian, kesinambungan dalam keterbatasan masa hidup manusia.


Penggolongan Bangunan Cagar Budaya

Bangunan cagar budaya jika dilihat dari nilai srsitektural dan nilai kesejarahannya dapat dibagi menjadi tiga golongan, antara lain Golongan A, Golongan B dan Golongan C. hal tersebut sesuai dengan Perda no. 9 Tahun 1999 Tentang Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan dan Cagar Budaya.

a.      Pemugaran Bangunan cagar Budaya Golongan A
·        Bangunan dilarang dibongkar atau dirubah
·        Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya
·        Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama/ sejenis atau memiliki karakter yang sama, dengan mempertahankan detail ornament bangunan yang telah ada
·        Dalam upaya revitalisasi adanya penyesuaian/perubahan fungsi rencana kota yang berlaku tanpa mengubah bentuk bangunan aslinya

b.      Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan B
·        Bangunan dilarang dibongkar secara sengaja, dan apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya
·        Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah pola tampak depan, atap, dan warna serta dengan mempertahankan detail dan ornament bangunan yang penting
·        Dalam upaya rehabilitasi dan revitalisasi dimungkinkan adanya perubahan tata ruang dalam asalkan tidak mengubah struktur utama bangunan
·        Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama

c.      Pemugaran Bangunan Cagar Budaya Golongan C
·        Perubahan bangunan dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan pola tampak muka, arsitektur utama dan bentuk atap bangunan
·        Detail ornament dan bahan bangunan disesuaikan dengan arsitektur bangunan disekiitarnya dalam keserasian lingkungan
·        Penambahan bangunan didalam perpetakann atau persil hanya dapat dilakukan dibelakang bangunan cagar budayayang harus sesuai dengan arsitektur bangunan cagar budaya dalam keserasian lingkungan
·        Fungsi bangunan dapat diubah sesuai dengan rencana kota.

Contoh Bangunan Cagar Budaya yang telah dikonservasi. Bangunan yang dimaksud dibawah ini adalah Gedung Arsip Nasional. Arsitek yang melakukan konservasi adalah Bapak Han Awal (Alm.)
           


       


Sumber :
-    sumber foto random google

Senin, 29 Januari 2018

FASADE PERPUSTAKAAN INDONESIA


Arsitektur Modern dan Kontekstual



Perubahan dunia menjadi lebih modern tidak hanya mendorong perubahan gaya hidup masyarakat. Namun, dalam berasitektur seorang arsitek kinisudah sangat berani dan lugas dalam mengungkapkan ide(isi kepala) menjadi sebuah gagasan desain yang sangat menarik dan tampil beda dari yang telah ada sebelumnya. Tampil beda membawa perubahan yang baru, memberi warna serta rasa yang baru dalam berarsitektur. Berarsitektur hari ini sudah tidak lagi hadir dengan mengikuti asas kelaziman sepenuhnya. Berrsitektur hari ini adalah sebuah kebebasan dalam mengolah ide.
Adalah Budiman Hendropurnomo, seorang arsitek asal asal kota malang. Budiman hendropurnomo pernah menempuh Pendidikan arsitektur di Australia kemudian berkesempatan bekerja pada sebuah konsultan arsitek Australia yaitu DCM Architect. Tempatnya bekerja dahulu sangat mempengaruhi karya-karya yang dihasilkannya hingga saat ini.
Budiman dengan studio arsitekturnya yang bergaya modernisme membawa kesegaran, aroma baru pada arsitektur di Indonesia. Modern arsitektur memiliki arti arsitektur yang didominasi oleh material-material pabrikasi pada designnya, seperti material kaca, maupun beton pabrikasi. Tidak hanya itu dalam desainnya budiman hendropurnomo juga tetap memunculkan nilai green dalam karyanya, serta unsur budaya selalu digunakan olehnya. Sehingga, meskipun karya yang dihasilkan modern dan kekinian namun tetap memunculkan karya yang sustainable. Ini pula yang dapat kita temui pada desain Perpustakaan Universitas Indonesia-Depok.
Perpustakaan Universitas merupakan salah satu pepustakaan besar yang ada DI Indonesia. Pepustakaan ini dibangun pada tahun 2009 dan diselesaikan pada tahun 2011, dengan luas 28.900 m persegi. Didesain menyerupai barisan batu prasasti yang banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Dari kejauhan bangunan perpustakaan terlihat seperti bangunan yang berdiri disebuah perbukitan hijau. Nilai itulah yang diangkat menjadi nilai budaya local dalam desain perpustakaan yang terlihat modern ini. Bangunan perpustakaan berdiri di lahan seluas 2,5 hektar dapat menampung 10.000 pengunjung sekaligus.
“Crystal of knowledge” adalah sebutan yang diberikan untuk perpustakaan yang berdiri disebelah Masjid Universitas Indonesia ini. Fasade perpustakaan sebagian besar berupa susunan kaca-kaca dengan warna gelap dan terang. Jika dilihat dari kejauhan akan terlihat seperti batu kristal yang berkelap-kelip. Selain sebagai estetika pada fasade perpustakaan, kaca-kaca ini juga berfungsi sebagai sumber datangnya cahaya matahari sebagai sumber penerangan alami untuk ruang interiornya. Hal ini sangat diperhitungkan guna mewujudkan arsitektur yang sustainable, penghematan energi dengan cara memanipulasi fasade adalah hal yang sangat menarik. Sangat indah dipandang dari luar bangunan serta sangat berfungsi pada untuk ruang di dalamnya.
Tidak hanya itu untuk  menambah nilai estetis fasade perpustakaan, di sekeliling bangunan perpustakaan ini diberikan tanaman rumput sebagai penutup atapnya. Dengan adanya akses hijau dari rumput pada fasadenya, semakin menguatkan bangunan perpustakaan ini sangat sustainable dan ramah lingkungan. Keberadaan warna hijau pada fasade nya menjadikan bangunan perpustakaan ini sangat adaftif terhadap lingkungan sangat kontekstual. Desainnya yang modern dan berbeda dari bangunan-bangunan lain yang ada di sekitarnya tidak menjadikan bangunan perpustakaan ini berbeda konteks dengan lingkungan kampus yang sangat hijau dan asri. Bangunan yang yang bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya ini semakin menegaskan cerita yang ditampilkan bahwa perpustakaan ini adalah bebatuan prasasti yang bediri disebuah perbukitan nan hijau.
Sebagai estetika lain pada bangunan ini, pada atap rumput diberikan akses garis dengan pola menyilang yang tidak beraturan. Garis ini adalah jalur air yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan ketika terjadi hujan. Jalur air ini merupakan parit/selokan yang terbuat dari bahan kaca. Jalur aliran air ini merupakan jalur air yang sangat multifungsi, karna selain merupakan estetika jalur air yang terbuat dari kaca ini juga berfungsi sebai jalur cahaya matahari masuk ke dalam bagian interiornya, sebagai sumber pencahayaan alami ruangan.
Sebagai pelengkap desain, pada area perpustakaan terdapat pohon besar yang telah brumur puluhan tahun, yang sengaja tidak ditebang untuk menambah kesan ramah lingkungan pada bangunan Perpustakaan. Keberadaan pohon besar ini memberikan hawa sejuk serta teduh bagi pengunjung yang hadir, ditambah dengan suasana danau yang asri semakin mempercantik perpustakaan ini.


Kamis, 15 Juni 2017

SPLENDID CHINA

Splendid China - Folk Culture Villages dulunya adalah dua tempat indah di Overseas China Town oleh Shenzhen Bay, dan terintegrasi sebagai satu di tahun 2003. Ini adalah taman miniatur terbesar dan terlengkap di dunia, yang mereproduksi hampir 100 tempat wisata terkenal di China dan 25 full- Skala etnis desa. Di sana, seseorang dapat memiliki pelajaran menyeluruh tentang 5.000 tahun sejarah China dan menghargai pemandangan indah dari seluruh negeri dalam satu hari.

Jika Anda ingin memiliki pandangan menyeluruh tentang atraksi utama di China, distrik Splendid China harus menjadi pilihan Anda. Di sana, Anda bisa menemukan 82 miniatur terperinci dari situs terkenal dari seluruh negeri. Kebanyakan dari mereka diperkecil dengan rasio 1:15. Lebih dari 50.000 sosok tanah liat kecil hidup ditempatkan di sekitar lokasi, seolah-olah mereka telah tinggal di sana selama bertahun-tahun. Selain tempat bersejarah dan indah, Anda bisa menemukan banyak rumah rakyat di sini, di mana perayaan rakyat, lagu, dan tarian dilakukan. Ada juga blok bisnis di dekat pintu gerbang taman hiburan, mengikuti gaya antik dengan workshop kerajinan tradisional dan makanan ringan.



 Desa Budaya Rakyat
Sebagai tambahan untuk kelompok Han terbesar, ada 55 etnis minoritas di China, tersebar di banyak wilayah di negara ini. Hampir tidak mungkin mengagumi arsitektur, aktivitas rakyat, dan makanan ringan dari kebanyakan minoritas selama satu hari perjalanan. Desa Folk Culture, di sebelah barat Splendid China, akan membantu Anda mewujudkan impian ini. Dua puluh lima desa unik dari 22 minoritas telah direproduksi di sana dengan rasio 1: 1. Di sana, Anda tidak hanya bisa melihat rumah rakyat kelompok etnis tapi juga mengikuti festival menarik mereka, dengan yang paling khas diperkenalkan sebagai berikut:

Desa Bouyei, adalah dunia batu yang indah dengan perabotan sederhana, seperti meja, kompor, dan baskom semua terbuat dari batu. Orang Dai terutama menghuni Provinsi Yunnan, dimana iklimnya cocok untuk menanam bambu. Anda bisa menyebut desa mereka 'kebun bambu' untuk sebagian besar rumah mereka, seperti balok, ubin, dan atap terbuat dari tanaman hijau ini. Mereka tinggal di rumah panggung yang didukung oleh stok kayu. Tempat tinggal utama berada di lantai dua, dan lantainya diliputi serpihan bambu. Mongol umumnya dikenal sebagai 'suku berkuda' karena kebiasaan hidup mereka yang nomaden. Orang Mongol tinggal di yurt, yang tidak hanya sejuk di musim panas tapi juga hangat di musim dingin, dan mudah dipasang atau dibongkar.

Tidak peduli desa mana yang Anda kunjungi, anak laki-laki dan perempuan akan menyambut kedatangan Anda dengan hangat. Jika Anda datang pada waktu yang tepat, Anda akan dapat bergabung dalam festival unik mereka, seperti Festival Memercikkan Air Dai, Festival Obor Yi, dan Festival Pisau Goreng Lisu.