Senin, 29 Januari 2018

FASADE PERPUSTAKAAN INDONESIA


Arsitektur Modern dan Kontekstual



Perubahan dunia menjadi lebih modern tidak hanya mendorong perubahan gaya hidup masyarakat. Namun, dalam berasitektur seorang arsitek kinisudah sangat berani dan lugas dalam mengungkapkan ide(isi kepala) menjadi sebuah gagasan desain yang sangat menarik dan tampil beda dari yang telah ada sebelumnya. Tampil beda membawa perubahan yang baru, memberi warna serta rasa yang baru dalam berarsitektur. Berarsitektur hari ini sudah tidak lagi hadir dengan mengikuti asas kelaziman sepenuhnya. Berrsitektur hari ini adalah sebuah kebebasan dalam mengolah ide.
Adalah Budiman Hendropurnomo, seorang arsitek asal asal kota malang. Budiman hendropurnomo pernah menempuh Pendidikan arsitektur di Australia kemudian berkesempatan bekerja pada sebuah konsultan arsitek Australia yaitu DCM Architect. Tempatnya bekerja dahulu sangat mempengaruhi karya-karya yang dihasilkannya hingga saat ini.
Budiman dengan studio arsitekturnya yang bergaya modernisme membawa kesegaran, aroma baru pada arsitektur di Indonesia. Modern arsitektur memiliki arti arsitektur yang didominasi oleh material-material pabrikasi pada designnya, seperti material kaca, maupun beton pabrikasi. Tidak hanya itu dalam desainnya budiman hendropurnomo juga tetap memunculkan nilai green dalam karyanya, serta unsur budaya selalu digunakan olehnya. Sehingga, meskipun karya yang dihasilkan modern dan kekinian namun tetap memunculkan karya yang sustainable. Ini pula yang dapat kita temui pada desain Perpustakaan Universitas Indonesia-Depok.
Perpustakaan Universitas merupakan salah satu pepustakaan besar yang ada DI Indonesia. Pepustakaan ini dibangun pada tahun 2009 dan diselesaikan pada tahun 2011, dengan luas 28.900 m persegi. Didesain menyerupai barisan batu prasasti yang banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Dari kejauhan bangunan perpustakaan terlihat seperti bangunan yang berdiri disebuah perbukitan hijau. Nilai itulah yang diangkat menjadi nilai budaya local dalam desain perpustakaan yang terlihat modern ini. Bangunan perpustakaan berdiri di lahan seluas 2,5 hektar dapat menampung 10.000 pengunjung sekaligus.
“Crystal of knowledge” adalah sebutan yang diberikan untuk perpustakaan yang berdiri disebelah Masjid Universitas Indonesia ini. Fasade perpustakaan sebagian besar berupa susunan kaca-kaca dengan warna gelap dan terang. Jika dilihat dari kejauhan akan terlihat seperti batu kristal yang berkelap-kelip. Selain sebagai estetika pada fasade perpustakaan, kaca-kaca ini juga berfungsi sebagai sumber datangnya cahaya matahari sebagai sumber penerangan alami untuk ruang interiornya. Hal ini sangat diperhitungkan guna mewujudkan arsitektur yang sustainable, penghematan energi dengan cara memanipulasi fasade adalah hal yang sangat menarik. Sangat indah dipandang dari luar bangunan serta sangat berfungsi pada untuk ruang di dalamnya.
Tidak hanya itu untuk  menambah nilai estetis fasade perpustakaan, di sekeliling bangunan perpustakaan ini diberikan tanaman rumput sebagai penutup atapnya. Dengan adanya akses hijau dari rumput pada fasadenya, semakin menguatkan bangunan perpustakaan ini sangat sustainable dan ramah lingkungan. Keberadaan warna hijau pada fasade nya menjadikan bangunan perpustakaan ini sangat adaftif terhadap lingkungan sangat kontekstual. Desainnya yang modern dan berbeda dari bangunan-bangunan lain yang ada di sekitarnya tidak menjadikan bangunan perpustakaan ini berbeda konteks dengan lingkungan kampus yang sangat hijau dan asri. Bangunan yang yang bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya ini semakin menegaskan cerita yang ditampilkan bahwa perpustakaan ini adalah bebatuan prasasti yang bediri disebuah perbukitan nan hijau.
Sebagai estetika lain pada bangunan ini, pada atap rumput diberikan akses garis dengan pola menyilang yang tidak beraturan. Garis ini adalah jalur air yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan ketika terjadi hujan. Jalur air ini merupakan parit/selokan yang terbuat dari bahan kaca. Jalur aliran air ini merupakan jalur air yang sangat multifungsi, karna selain merupakan estetika jalur air yang terbuat dari kaca ini juga berfungsi sebai jalur cahaya matahari masuk ke dalam bagian interiornya, sebagai sumber pencahayaan alami ruangan.
Sebagai pelengkap desain, pada area perpustakaan terdapat pohon besar yang telah brumur puluhan tahun, yang sengaja tidak ditebang untuk menambah kesan ramah lingkungan pada bangunan Perpustakaan. Keberadaan pohon besar ini memberikan hawa sejuk serta teduh bagi pengunjung yang hadir, ditambah dengan suasana danau yang asri semakin mempercantik perpustakaan ini.


1 komentar: