Selasa, 05 Mei 2015

TRANSFORMASI BUDAYA INDONESIA

               Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan berbagai macam suku, adat istiadat, agama, dan RAS yang berbaur menjadi satu kesatuan. Ada Suku Batak, Jawa, Badui, Suku Asmat, Bugis dan lain-lain. Ada pula Hindhu, Islam, Budha Kristen dan Konghucu. Itulah Indonesia, Negara yang sangat makmur dan kaya akan nilai tradisi, yang sudah sejak lama diturunkan dari generasi ke generasi hingga sekarang.
                Budaya Indonesia itu sangat bermacam-macam, tidak hanya satu ataupun Cuma dua jenis, namun banyak sekali macamnya, bahkan ribuan nilai budaya di tempat satu dengan yang lain atau daerah satu dengan yang lain tidak selalu sama. Bahkan dalam hal bercocok tanam saja Indonesia memiliki tradisi atau budaya tersendiri, dalam hal ekonomi, sosialisas dan banyak sekali. Ada yang namanya gotong royong yaitu sebuah tradisi dimana orang-orang bau membahu, saling bekerja sama dalam mengerjakan sebuah pekerjaan. Namu tahukah kamu bahwa semua itu sudah hamper punah?? Bahkan diperkotaan bisa dibilang tidak ada lagi. Orang sudah tidak mau bersosialisasi dengan orang lain memakai tradisi gotong royong ini.
                Mengapa? Itu semua karena adanya transformasi budaya di Indonesia, adanya serapan budaya asing yang berlebihan sehingga budaya kita/budaya local di Negara kita mulai ditinggalkan mulai diabaikan keberadaannya.  Sebab lainnya adalah arus globalisasi yang semakin pesat, semakin maju, sehingga orang-orang cenderung mengikutinya karena budaya asli yang mereka anut sebelumnya dianggapnya sudah tidak pantas. Sudah tidak ada lagi orang yang mau bergotong royong, atau bersosialisasi, semua sibuk dengan diri masing-masing, sibuk dengan gadget atau ponselnya masing-masing.

                Apakah budaya asing itu semua positif? Apa budaya baru yang dihasilkan oleh globalisasi atau modernisasi itu selalu baik?

                Dewasa ini nilai positif itu tidak selalu benar, tidak selalu ada dalam budaya asing yang kita serap, dalam arus modernisasi yang semakin pesat. Nyatanya dengan adanya kemajuan teknologi, atau modernisasi, tidak kriminalisme smakin pesat, kemerosotan moral malah terjadi di zaman ini. Para remaja sudah sangat berani berbagi gambar yang tidak sepantasnya di media social, penjualan manusia terjadi di media social. Kemerosotan moral juga bisa dilihat dari mulai ditinggalkannya norma-norma, adat istiadat, yang sebenarnya ini masih sangat perlu dipupuk di Negara kita.

                Lalu, bagaimana menanggulangi krisis budaya seperti ini??

                Sudah sangat sepatutnya kita sebagai warga Negara menjaga budaya leluhur kita, menjaga budaya dan tradisi yang memang lahir dari tanah kelahiran kita. Kita sebagai warga Negara harus bisa memfilter budaya asing yang msuk akibat adanya perkembangan teknologi atau arus modernisasi yang semakin pesat. Sudah sepatutnya kita menyayangi Negara kita, sebagai tanah kelahiran kita dengan mencintai dan melestarikan budaya yang kita miliki.


Ilmu Sosial Dasar “Manusia dan Kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar