Sabtu, 13 Juni 2015

Tumpul ke atas Tajam Ke Bawah

                Adil, ketika kita mendengar kata itu akan terlintas sesuatu yang seimbang, merata tidak ada perbedaan, sesuai dengan kebutuhan. Adil itu ketika tidak ada perbedaan anatara yang tua, dengan yang muda, kaya dengan miskin. Mereka mendapatkan hak mereka dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, sesuai dengan keadaan mereka masing-masing.
                Kali ini saya akan membahas bagaimana keadialan kurang ditegakan di Negara kita. Berbagai kasus pernah terjadi menyangkut keadilan, seperti: nenek yang mencuri sandal harus dihakimi di pengadialan, seorang pedagang yang tak sengaja mengambil mangkok temannya harus dituntut untuk dibui da nada lagi kasus yang lain. Bahkan ada beberapa yang harus menerima hukuman bui. Sekarang kita bandingkan dengan kasus byang lebih besar, dan menyangkut orang-orang besar “kosrupsi”, ya benar itu. Korupsi dewasa ini banyak sekali terjadi diberbagai daerah, di Negara kita dan banyak orang-orang besar terlibat di dalamnya.
                Apa yang terjadi dengan kasus korupsi? Banyaknya kasus korupsi yang terungkap belum menjamin banyak pula yang dapat terselesaikan, bahkan ada yang menguap begitu saja, ada yang mendapat hukuman ringan, lebih ringan dari kasus yang dilakukan oleh pelaku korupsi tadi, ada pula yang dapat menggunakan fasilitas mewah, di dalam bui. Ini menjadi bukti betapa minimnya keadilan hukum di Negara kita, hukum itu seakan tajam ke bawah, tumpul ke atas. Menekan orang yang tidak mampu, memberi kelomggaran kepada orang yang lebih berada. Menghakimi orang iskin namun meloloskan orang yang punya uang dari jerat bui.

                Saya sebagai pengamat berharap hal yang seprti ini akan berubah, karena kita memiliki kesamaan hak dalam menerima penanganan hukum di Negara kita. Entah yang miskin, kaya, laki-laki perempuan sama saja di mata hukum, nggak ada yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar