Adil,
ketika kita mendengar kata itu akan terlintas sesuatu yang seimbang, merata
tidak ada perbedaan, sesuai dengan kebutuhan. Adil itu ketika tidak ada
perbedaan anatara yang tua, dengan yang muda, kaya dengan miskin. Mereka
mendapatkan hak mereka dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, sesuai
dengan keadaan mereka masing-masing.
Kali
ini saya akan membahas bagaimana keadialan kurang ditegakan di Negara kita.
Berbagai kasus pernah terjadi menyangkut keadilan, seperti: nenek yang mencuri
sandal harus dihakimi di pengadialan, seorang pedagang yang tak sengaja
mengambil mangkok temannya harus dituntut untuk dibui da nada lagi kasus yang
lain. Bahkan ada beberapa yang harus menerima hukuman bui. Sekarang kita
bandingkan dengan kasus byang lebih besar, dan menyangkut orang-orang besar
“kosrupsi”, ya benar itu. Korupsi dewasa ini banyak sekali terjadi diberbagai
daerah, di Negara kita dan banyak orang-orang besar terlibat di dalamnya.
Apa
yang terjadi dengan kasus korupsi? Banyaknya kasus korupsi yang terungkap belum
menjamin banyak pula yang dapat terselesaikan, bahkan ada yang menguap begitu
saja, ada yang mendapat hukuman ringan, lebih ringan dari kasus yang dilakukan
oleh pelaku korupsi tadi, ada pula yang dapat menggunakan fasilitas mewah, di
dalam bui. Ini menjadi bukti betapa minimnya keadilan hukum di Negara kita,
hukum itu seakan tajam ke bawah, tumpul ke atas. Menekan orang yang tidak
mampu, memberi kelomggaran kepada orang yang lebih berada. Menghakimi orang
iskin namun meloloskan orang yang punya uang dari jerat bui.
Saya
sebagai pengamat berharap hal yang seprti ini akan berubah, karena kita
memiliki kesamaan hak dalam menerima penanganan hukum di Negara kita. Entah
yang miskin, kaya, laki-laki perempuan sama saja di mata hukum, nggak ada yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar